Senin, 21 Agustus 2017

Setia

Setia?
Hanya orang-orang penyabar, tegar, dan kuat yang bisa menjalaninya. Sudah genap seminggu aku berada disini, melarikan diri dari bayang-bayangmu. Menjauh dari segala ingatan tentang kita. Pengecut memang, tapi mau bagaimana, aku sudah tidak mampu lagi berada disana dimana setiap tempat yang ku lewati selalu mengingatkan tentang dirimu.
Aku kira dari segala kekuranganmu 'setia' adalah salah satu kelebihanmu yang selalu kuingat. Namun nyatanya tidak. Kamu tidak ada bedanya dengan laki-laki lain. Kamu sama. Aku selalu kurang dihadapanmu, padahal aku sudah memberikanmu duniaku, semuanya selalu untukmu. Kamu adalah prioritasku, tidak apa aku tak punya apapun asal ada kamu disamping aku itu sudah cukup untukku. Namun nyatanya semua itu masih belum cukup juga untukmu.
Aku kira hubungan jarak jauh kita akan membuahkan hasil yang bisa membuktikan pada orang-orang bahwa kita mampu, kita bisa. Tapi kenyataannya, kamu mendua, berbohong kepadaku, dan banyak hal lain yang tidak ku ketahui selagi aku jauh darimu. Mungkin bagimu aku akan bisa memaafkanmu begitu saja karena selama kita bersama aku tidak pernah marah sampai separah itu.
Cintaku, aku kira kamu adalah yang terakhir untukku, oleh karena itu aku berikan kamu seluruh hatiku, dan duniaku, agar kamu percaya bahwasanya aku tidak akan berpaling kesiapapun itu. Namun, semua kebaikanku hanya dimanfaatkan olehmu. Sakit. Sakit. Setelah berpisah semua terbongkar begitu saja.
Aku kira kata 'setia' yang seringkali kamu ucapkan adalah kejujuran dalam hatimu, tapi ternyata tidak. Mungkin kamu bukan lelaki itu, lelaki yang mengakhiri perjalananku. Mungkin kamu hanya rumah untukku singgah. Sekarang rumah itu sudah hancur. Aku harus kembali melangkah, aku harus pindah karena tak mungkin aku tinggal di rumah yang sudah hancur berantakan.
Sayang, aku masih merindukanmu. Namun aku yakin saat ini aku sudah tak ada lagi dihatimu bukan? Sayang, jaga dirimu baik baik yah, jaga kekasih hatimu jangan sampai kau lukai sedalam kamu melukai aku. Aku pamit. Setelah 3 minggu melarikan diri aku akhirnya sadar kamu tidak akan kembali lagi dan aku akan jadi orang yang paling bodoh bila masih mengharapkanmu kembali kepadaku. Semoga dengan ini hatiku kembali sembuh dan aku bisa menemukan rumah untuk berteduh yang kuharapkan rumah yang terakhir, memiliki pondasi yang kuat meski hujan badai menerpa. Sayang selamat tinggal, semoga kepergianku bisa menjadi pengalaman agar jadi lebih baik lagi ya...

Salam
Dariku yang masih merindukanmu.

Let you go

 Finally i let you go... Finally it would be the last time i will talk about us... I know it's so hard, but there's nothing we can d...